coldplay adalah sebuah band asal inggris,yang beraliran britpop, entah kenapa gw suka ama lagu-lagunya coldplay dari jaman smp dulu, kalo ga salah waktu itu kelas 2 smp, dmana di indonesia lagi hapening-hapeningnya band peterpan. Cailah,, orang -orang sangat mengelu-elukan mereka apalagi sang vokalis ariel, beuh..!, tapi menurut gw biasa aja,"nothing special from him" back to coldplay yah lagu-lagu mereka yang beraliran britpop sungguh "inspiring me" banget..hehe kalem,tenang,apalagi yang judulnya "scientis" gw jatuh hati ma lagu ini sumpah, dari awal album yang judulnya parachutes ampe album yang terakhir viva la vida, gw suka. nah mengenai album terakhir coldplay yang berjudul viva la vida ini, dan single nya pula yang berjudul viva lavida ini menuai sebuah kontroversi yang dmana coldplay diklaim telah menjiplak lagu joe satriani, seorang musisi asal amerika..wahh kok bisa yah?
satriani pada 4 desember lalu mengajukan tuntutan pelanggaran hak cipta ke pengadilan karna karya instrumentalnya itu. menurut satriani "viva la vida" memasukan "bagian-bagian orisinal yang substantif" dari "if I could fly". gitaris berusia 52 tahun itu menuntut segera diadakan sidang untuk menuntut ganti rugi dan pembagian keuntungan pada "viva la vida"
namun coldplay membatah tuduhan itu dengan menyebutkan kesamaan antara dua lagu cuma "kebetulan belaka", pernyataan resmi mereka menyatakan pula "jika ada kemiripan itu bukan kesengajaan dan mengejutkan kami pula satriani musisi besar, dan tidak mempengaruhi lagu 'viva la vida"
satriani mengambil langkah hukum sehari setelah coldplay menerima tujuh nominasi grammy, anugrah paling bergengsi diamerika serikat"viva la vida" dinominasikan sebagai rekaman terbaik di 2008, musik dan lirik "viva lavida" ditulis ke4 personil coldplay yakni crist martin(vokal), guy berryman(bas), johny bauckland(gitar), dan will champion (drum), judul lagu itu diinspirasi oleh karya lukisan meksiko, frida kahlo.
menurut pengacara hak properti asal newyork, oren warshavsky, satriani bisa memenangi tuntutannya jika berhasil membuktikan diantara kedua karya itu ada "kesamaan tak terbantahkan". setelah itu pasal-pasal hukum mesti menjelaskan secara rinci yang dilakukan coldplay benar-benar penjiplakan alias bukan sekedar proses kebetulan semata.
selain itu posisi satriani cukup menguntungkan karna ia menciptakan karyanya lebih dulu. apalagi "if I could fly" telah diterbitkan dan disebarluaskan lebih awal sehingga dapat memperkuat argumen hukum yang "logis dan meyakinkan" untuk mematahkan argumen coldplay yang tejadi hanya kebetulan saja.
